KUDUS – Gempa yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada 2009, telah membawa perubahan secara tidak langsung pada kedudukan arah kiblat di semua daerah di Kudus. tidak terkecuali masjid, mushola, langgar, bahkan sehingga makam atau kubur di Kudus juga turut menerima perubahan. Pada 2009 sebanyak 9 masjid besar di masing-masing kecamatan di Kabupaten Kudus dilakukan pembetulan arah kiblat.
Pegawai Urusan Agama Islam (Urais) pada Pejabat Bahagian Agama, H Hambali, memberitahu pada januari 2010 pembetulan arah kiblat di masjid, mushola, langgar, dan makam akan segera kami lakukan.
“Pembetulan ini bertujuan agar masyarakat muslim boleh melaksanakan ibadat secara selesa dan khusuk,” katanya.
Kedudukan arah pada 2010 akan berbeza pada 2009. Kerana, pada 2010 pembetulan akan dilakukan pada masjid yang ada di seluruh Kabupaten Kudus. sehingga jumlah masjid yang akan diperbetulkan akan bertambah dibanding pada tahun sebelumnya. “Kami akan membuat pembetulan sekitar 130 masjid jamik yang ada di masing-masing desa.
Saat ini di Kudus ada sekitar 577 masjid, 422 mushola, dan 1.352 langgar. “Selain masjid jami’ kami akan melakukan pembetulan masjid atau pun mushola yang menginginkan diperbetulkan. Kami akan bersedia datang untuk umat,” tambahnya.
Saat ini di Kudus ada sekitar 577 masjid, 422 mushola, dan 1.352 langgar. “Selain masjid jamik kami akan melakukan pembetulan masjid atau pun mushola yang menginginkan diperbetulkan. Kami akan bersedia datang untuk umat Islam,” tambah Hambali.
Menurut Hambali, hasil pembetulan tersebut biasanya akan mengubah bentuk saf solat atau saf kedudukan imam dan saf makmum. Barisan saf ini biasanya diubah pada masing-masing satu saf atau semua saf akan diubah.
“Kami tidak boleh mengira kesemua perubahan darjah saf pada tiap tahunnya. Namun pada 2009 kami pernah mengubah saf 30 derajat ke arah barat laut,” tambahnya.
Pada perubahan kiblat 2010, Bahgaian Agama akan menggunakan kemudahan Global Postioning System (GPS) dan memperhatikan petunjuk matahari. Sistem tersebut perhitungan atau hasil kedudukan arah kiblat akan lebih tepat dibandingkan dengan penggunaan peralatan alat penetapan arah pada sebelumnya iaitu kompas kiblat dan penggunaan bujur lintang global.
Pada saat pengunaan alat penetapan arah dengan kompas kiblat hasil kedudukan jauh ketepatan kedudukannya. Perkara ini akibat kompas kiblat masih dipengaruhi medan magnet. “Padahal di masjid mahupun mushola medan magnetnya sangat tinggi. Kerana penggunaan besi pada tiang-tiang penyokong binaan,” katanya.
Sedangkan penggunaan bujur lintang diragui, kerana garis bujur lintang yang digunakan pada sebelum ini masih menggunakan bujur lintang posisi kudus. Padahal, tiap titik kedudukan desa di Kudus mempunyai titik bujur lintang tersendiri. (Ali/jpnn)
Assalamualaikum…
Jika ada mohon informasi rujukan yang menyatakan bahwa karena gempa bumi arauh kiblat dapat berubah, terus setiap tahun kira-kira berapa derajat pergeserannya… maaf ini saya lakukan karena ada beebrapa yang tanya kepada saya… yang kebetulan saya seorang guru fisika dimana ini pasti ada data yang lebih valid dan ilmiah…. karena saya membaca ada beberapa sumber yang mengatakan dengan perubahan itu justru arah kiblat kita gak lagi tepat di ka,bah tapi sampai ke kairo atau mana tuh ….. maaf saya butuh data pergeserannya sehingga Insya Allah bisa saya hitung pergeserannya secara ilmiah…
terima aksih sebelumnya
wassalamualaikum
By: M. Abdul Fatah, S. Pd. on Mei 18, 2010
at 3:46 am
secara detil saya tidak tahu, di sumatera memang berlaku tetapi sdi semenanjung Malaysia tidak mengalami perubahan.
By: peribadirasulullah on Mei 18, 2010
at 10:27 am